Sejarah Panjang Kabupaten Pangandaran berawal dari perjuangan presidium sampai akhirnya terbentuk Kabupaten Pangandaran, semua hal tersebut tidaklah mudah, setelah terbentuk mau seperti apa dan bagimana khususnya untuk pengelolaan keuangannya.
Pada tahun 2014 merupakan tahun pertama dimulainya APBD baru dimana Saya diminta oleh Kabupaten Pangandaran membantu mendampingi pengelolaan keuangan, disitulah kita implementasikan SIMDA (Sistem Informasi Keuangan Daerah) yang mulai membuat APBD pertama.
APBD Pertama dibuat menggunakan Aplikasi SIMDA Keuangan dari BPKP dari mulai membuat RKA dimana semua orang belum kenal dengan Aplikasi, kemudian disitu kita ajarkan dan pandu bagaimana membuat RKA, bagimana membuat program kegiatan yang pada saat itu belum punya RPJM, belum punya RPJP, belum punya RKPD, jadi sebenarnya kita hanya mengadopsi nama – nama kegiatan nomenklatur yang pernah dilakukan oleh Kabupaten Ciamis dan mencoba diterapkan di Kabupaten Pangandaran terutama untuk kegiatan atau urusan yang berkaitan dengan fungsional.
Aplikasi SIMDA dalam penggunaannya dimulai dari membuat nomenklatur kegiatan, kemudian setelah itu menentukan indikator – indikatornya, kemudian kita menentukan platform dan kita mengurai kedalam bentuk – bentuk belanja itu dipandu oleh kode rekening yang terdapat pada SIMDA, jadi orang yang sama sekali tidak kenal dengan kode rekening belanja justru dikenalkan oleh Simda, akhirnya dia bisa tahu, bisa merekrontuksi sebuah RKA yang kemudian menjadi DPA dan setelah itu menjadi APBD, setelah menjadi APBD disitu masih ada lagi proses penatausahaan dimulai dari pembuatan SPD kemudian SPP, SPM kemudian nanti akan terbit SP2D setelah ada pelaksanaan kegiatan.
Mekanisme ini terus terang saja para pelakunya kebanyakan Non PNS (pelaku Operator SIMDA), jadi disitu akselerasi kemampuan untuk memahami Aplikasi justru berawal dari Non PNS dan seiring berjalannya waktu, tahun pertama kita membuat APBD dan tahun pertama juga kita di audit oleh BPK, kita langsung WDP (Wajar dengan pengecualian) dengan anggaran pertama yang mencapai tujuh ratus milyar.
Saya merasa bahwa SIMDA ini, sedikit banyaknya sudah mengambil peran dalam pembangunan Kabupaten Pangandaran khususnya dalam pengelolaan keuangan, keuangan itu jantung, bila salah pengelolaan keuangan maka nantinya akan berantakan. Didalam aplikasi simda sudah bisa membuat LRA, apalagi sekarang sistemnya sudah akural basic, harus ada perubahan equitas, laporan saldo lebih dan mudah – mudahan ini tercatat dalam sejarah bahwa pengeloaan keuangan Kabupaten Pangandaran yang pertama ini diawali dengan penggunaan Aplikasi SIMDA sebagai instrumen atau infrastruktur yang dibangun supaya kedepannya pengelolaan keuangan lebih baik dan tertata.
Sekretaris BPKD